Langsung ke konten utama

Sejarah Singkat Berdirinya HMI FKM UIN-SU

Fakultas Kesehatan Masyarakat UIN SU berdiri pada tahun 2016 dan merupakan fakultas baru yang ada di Universitas Islam Negeri Sumatera Utara. Yang mana dahulu merupakan jurusan di Fakultas Dakwah dan Komunikasi. Namun seiiring waktu berjalan maka jurusan tersebut berkembang dan membuka Fakultas baru yaitu Fakultas Kesehatan Mayarakat (FKM) UINSU.
Maka dengan melihat beberapa kondisi, keluarlah sebuah rumusan yang melatar belakangi berdirinya HMI di  Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) yaitu :
  1. Kondisi Fakultas Kesehatan Masyarakat UIN-SU yang sudah berdiri
  2.  Adanya beberapa orang mahasiswa FKM yang sudah memulai proses di HMI sebelum terbentuknya Fakultas Kesehatan Masyarakat
  3. Kondisi Keislaman mahasiswa FKM yang mayoritasnya memiliki riwayat pendidikan umum semasa di sekolah
  4.  Kondisi Mahasiswa FKM yang membutuhkan suatau wadah untuk mengembangkan potensi diri.
Dengan kondisi ini FKM memilki potensi yang cukup baik dalam dimensi organisasi mahasiswa. Mahasiswa bukan hanya dituntut untuk berperan aktif di ruang kelas namun mahasiswa juga harus berperan aktif dalam suatu wadah yang dapat membentuk kepribadian mahasiswa dan itu merupakan organisasi. Maka dengan semangat yang tinggi dan berbagai pertimbangan yang matang kader-kader HMI yang berada di FKM bermusyawarah untuk menggagas pemekaran komisariat Fakultas Kesehatan Masyarakat dari HMI komisariat fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN SU dalam rangka memenuhi kebutuhan kader-kader HMI yang ada di FKM dan juga mewujudkan tujuan HMI itu sendiri.
Tepat pada tanggal 05 Desember 2018 HMI Komisariat Persiapan FKM didirikan dan dibentuk pula TIM Careteker dari pengurus HMI Cabang Medan yang di amanahkan kepada Kakanda Rizki Akbar Maulana Siregar,  Kakanda Syahrial Arif Hutagalung dan Kakanda Budi Sulaiman yang menjadi kordinator menuju HMI Komisariat persiapan FKM UIN SU Periode pertama.
Pada tanggal 22 Desember 2018 dilaksanakanlah Rapat Anggota Komisariat pertama HMI Komisariat persiapan FKM UIN SU pertama, pada saat itu Anggota Biasa HMI FKM berjumlah 32 orang dan 138 anggota muda. Dan terpilihlah Saudara Riski Agussalim Siregar sebagai Ketua umum Pertama HMI Komisariat persiapan FKM UIN SU.
Semoga dari setiap doa dan langkah yang dilakukan demi kemajuan Himpunan nantinya mampu melahirkan sosok kader yang berkualitas juga mampu menjadi solusi dan jawaban dari segala tuntutan masalah yang ada di kampus yang sesuai dengan apa yang dicita-citakan HMI (pasal 4 AD) dan mampu menjadi agent-agent perubahan bagi masyarakat di sekitarnya.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teropong Kader HMI: Mengurai Benang Kusut Kekerasan Seksual di Lingkungan Kampus Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Teropong Kader HMI: Mengurai Benang Kusut Kekerasan Seksual di Lingkungan Kampus Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Oleh : Ajeng Febrian Surbakti      Sebagai mahasiswa itu sendiri, kampus adalah rumah kedua kita, tempat kita menimba ilmu dan membentuk mimpi-mimpi yang lama kita bangun. Namun, bayang-bayang kekerasan seksual yang mencuat di UINSU baru-baru ini merobek rasa aman yang seharusnya kita rasakan. Sebagai kader (Himpunan Mahasiswa Islam) HMI, sepatutnya kita tidak bisa tinggal diam. Dalam tulisan ini saya, Ajeng Febrian Surbakti ingin mengulas sedikit lewat teropong kader HMI. Perlu diketahui benang kusut permasalahan ini merupakan tanggung jawab moral kita bersama, bukan hanya sebagai individu, tetapi sebagai bagian dari gerakan mahasiswa yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan.      Dari sudut pandang mahasiswa, salah satu akar masalah yang paling terasa adalah kurangnya ruang aman dan mekanisme pelaporan yang efektif. D...

HMI ANTARA KEKUASAAN INTELEKTUAL ATAU DEGRADASI INTEGRITAS

HMI ANTARA KEKUASAAN INTELEKTUAL ATAU DEGRADASI INTEGRITAS Oleh: Rizky Nanda Pratama Sebelum kita melangkah lebih jauh dalam pembahasan ini, ada baiknya kita menilik kembali sejarah Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Apa sebenarnya HMI? Mengapa organisasi ini didirikan, dan apa alasan keberadaannya masih dipertahankan hingga kini? Memahami sejarah dan tujuan HMI sangat penting agar setiap kader dapat menyerap pesan yang terkandung di dalamnya. Tanpa pemahaman yang utuh, ada risiko bahwa kader tidak akan terlibat aktif dalam perjuangan untuk mewujudkan misi HMI. Dampaknya bisa beragam: misi yang berbunyi “terbinanya insan akademik, pencipta, dan pengabdi yang bernafaskan Islam serta bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhai Allah Subhanahu wa Ta’ala” dapat dianggap sebagai sekadar susunan kata tanpa makna, bahkan dapat dianggap sepele sehingga tidak layak untuk diperjuangkan. Oleh karena itu, memahami HMI secara menyeluruh, termasuk motivasi di balik pendirian...
  Curhatan Mahasiswa Tentang Kuliah Daring Selama Pandemi Oleh : Desi Rambe      Banyak sekali suka duka yang dialami mahasiswa pada saat ini dalam kegiatan kuliah daring selama pandemi. Kuliah daring tentunya berdampak secara langsung civitas akademika kampus, baik itu tenaga pendidik, tenaga kepegawaian, hingga mahasiswa. Mahasiswa merasakan campur aduk antara senang dan sedih dengan keputusan kuliah daring sampai saat ini. Mahasiswa mengaku sedih karena banyaknya kendala dan perkuliahan yang tidak semaksimal kuliah tatap muka, mulai dari kendala jaringan dan lain sebagainya. Dan senangnya kuliah daring karena tidak dipaksakan masuk ke kampus saat kondisi belum membaik sepenuhnya.      Mahasiswa stambuk 2020 yang tidak pernah sama sekali merasakan kegiatan perkuliahan secara tatap muka langsung dengan dosen masih berharap agar bisa dilakukan kegiatan perkuliahan ini secara offline . Banyak haluan yang timbul di benak mahasiswa sewaktu menjadi mahasis...