Langsung ke konten utama

Selamat Datang Mahasiswa Baru

 

Selamat Datang Mahasiswa Baru

Oleh: Aldi Munawar Kaloko


Selamat datang Mahasiswa baru, selamat melanjut ke jenjang yang lebih tinggi yang kerap kita sebut Kuliah sekarang engkau tidak lagi dikatakan sebagai siswa tetapi kata itu berubah menjadi Mahasiswa. Mahasiswa adalah masa peralihan dari seorang siswa yang mana peralihan ini haruslah diikuti dengan sikap yang kritis dan juga mandiri. Terdapat perbedaan antara siswa dan mahasiswa, baik dari segi system belajar ataupun dari segi karakter. Sebagai mahasiswa haruslah lebih aktif dalam mencari dan menemukan informasi, lebih kritis dan lebih aktif. Dari segi system, system belajar di perkuliahan sebagai mahasiswa adalah hanya beberapa jam saja. Yang mana hal ini lebih sedikit dibanding dengan system belajar sewaktu di sekolah. Karena jam perkuliahan nya lebih sedikit, maka mahasiswa dituntut harus lebih aktif dalam mencari dan menemukan infomasi serta paham akan teknologi. Menurut Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 3, menyatakan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Mungkin ini bisa menjadi landasan kawan kawan nantinya kenapa memang harus menempuh pendidikan kejenjang yang lebih tinggi.

Hari ini mungkin kawan kawan akan mendengar yang namanya tri darma perguruan tinggi. Secara umum, Tri Dharma Perguruan Tinggi merupakan salah satu tujuan yang harus dicapai dan dilakukan oleh setiap perguruan tinggi di Indonesia. Perguruan Tinggi selayaknya melahirkan para pemuda atau orang-orang terpelajar yang memiliki semangat tinggi, pemikiran yang kratif, mandiri, inovatif agar dapat membangun bangsa di berbagai sektor sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengembangan, dan Pengabdian Kepada Masyarakat merupakan inti dari tri darma perguruan tinggi. Satu dari ketiga hal tersebut tidaklah dapat dihilangkan. ketika kawan kawan nantinya mendapatkan sebuah pendidikan dan pengajaran dalam kampus maka langkah selanjutnya adalah penelitian dan pengembangan. kawan kawan akan melakukan penelitian terkait apa yang diajarkan. jika ada sebuah problem dari penelitian itu maka kawan kawan diharapkan mampu memecahkan problem tersebut. Kemudian terakhir adalah pengabdian kepada masyarakat. Walau tugas mahasiswa adalah menuntut ilmu, tapi tetap, mahasiswa tidak boleh abai dengan keadaan yang terjadi di masyarakat. kawan kawan harus berusaha mengenali problem yang ada di masyarakat dan berusaha menyelesaikan problem tersebut dengan bekal ilmu pengetahuan hasil dari apa yang dipelajari selama ini.

Ada lagi tugas dan peranan mahasiswa yang lebih menyentuh dan istimewa dibanding itu semua. Masa depan sebuah bangsa ditentukan oleh generasi mudanya, salah satunya adalah oleh mahasiswa. Maka dari itu seorang mahasiswa haruslah sadar dengan tugas yang diembankan dipundaknya. Mahasiswa hendaknya sadar dengan fungsi dan perannya bagi suatu bangsa. Seperti yang kita tahu bahwa mahasiswa memiliki peran dan fungsi sebagai  Agent of Change, Social Control, Moral Force, dan Iron Stock. Sebagai Agent of Change adalah mahasiswa merupakan agen perubahan, dimana Seorang mahasiswa diharapkan dapat berperan nyata dan membawa perubahan dalam kehidupan bermasyarakat ke arah yang lebih baik. Sebagai Social Control yaitu sebagai kontrol sosial di dalam tatanan kehidupan bemasyarakat, baik itu kontrol terhadap kebijakan pemerintah, ataupun kontrol terhadap perilaku masyarakat. Melihat fenomena hari ini begitu miris, mahasiswa banyak bungkam bahkan kalah sebelum bertanding, menyerah dengan keadaan lalu memilih diam dan mencari aman. Pergerakan mahasiswa dalam menyuarakan aspirasi telah kehilangan semangat, lalu memilih menerima kebijakan pemerintah demi menjaga keselamatan. sebagai Moral Force yaitu sebagai pembentuk moral, artinya bahwa mahasiswa harus memiliki moral dalam berperilaku. Hal itu dapat di tunjukan dengan bagaimana kita bersikap, kemudian berbicara dan berpikir, semuanya harus baik dan membawa kebaikan dan terakhir Sebagai Iron Stock yaitu mahasiswa diharapkan nantinya akan mampu menjadi pengganti para pemimpin dalam suatu tatanan Negara, atau dengan kata lain mahasiswa harus menjadi generasi penerus bangsa yang memiliki mental kepemimpinan yang kuat dan cerdas.

Pikiran mahasiswa itu dirawat melalui tiga dunia: dunia pergerakan, dunia perkaderan dan dunia perkawanan. Pergerakan mengajarkan arti pengorbanan, perkaderan menanamkan tradisi ilmiah dan perkawanan menciptakan solidaritas. Tiga-tiganya menempa jiwa, membentuk pengalaman dan meneguhkan tekad. Itulah kenapa, hiduplah sebagai pendidik, pemimpin dan pejuang karena itu akrabkanlah dirimu dengan aktivitas belajar, berorganisasi dan berjuang.

Hari ini banyak mahasiswa-mahasiswa yang kehilangan peran dan fungsinya. Mahasiswa yang tidak bergairah membawa suatu perubahan mahasiswa yang kuliah hanya dijadikan pencarian gelar semata. Fenomena yang terjadi dalam dunia kampus saat ini adalah banyak kita temui mahasiswa yang berpakaian serampangan, tidak menjaga adab saat berkomunikasi dengan dosen, bolos di beberapa mata kuliah, hadir semaunya lalu titip absen.

Ironis, Jika kuliah hanya dijadikan sebagai tempat untuk bergaya, kuliah hanya untuk menaikan status sosial dalam masyarakat. Kuliah agar diakui sebagai seorang dengan intelektualitas tinggi, dan kuliah hanya sebagai tren anak muda yang keren. Alasan-alasan Ini semua merupakan orientasi yang menyimpang dari seorang mahasiswa.

Kiranya ini bisa membuka cakrawala berpikir kita keseluruhan dan menjadi sebuah manfaat serta  ilmu jariyah. Khusus kawan kawan mahasiswa baru tetap bulatkan niat dan pegang teguh idealismemu serta mari bahu membahu dalam membangun sebuah kebaikan.

 

Panjang Umur Untuk Segala Kebaikan

Hidup Mahasiswa !!!

Yakin Usaha Sampai



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teropong Kader HMI: Mengurai Benang Kusut Kekerasan Seksual di Lingkungan Kampus Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Teropong Kader HMI: Mengurai Benang Kusut Kekerasan Seksual di Lingkungan Kampus Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Oleh : Ajeng Febrian Surbakti      Sebagai mahasiswa itu sendiri, kampus adalah rumah kedua kita, tempat kita menimba ilmu dan membentuk mimpi-mimpi yang lama kita bangun. Namun, bayang-bayang kekerasan seksual yang mencuat di UINSU baru-baru ini merobek rasa aman yang seharusnya kita rasakan. Sebagai kader (Himpunan Mahasiswa Islam) HMI, sepatutnya kita tidak bisa tinggal diam. Dalam tulisan ini saya, Ajeng Febrian Surbakti ingin mengulas sedikit lewat teropong kader HMI. Perlu diketahui benang kusut permasalahan ini merupakan tanggung jawab moral kita bersama, bukan hanya sebagai individu, tetapi sebagai bagian dari gerakan mahasiswa yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan.      Dari sudut pandang mahasiswa, salah satu akar masalah yang paling terasa adalah kurangnya ruang aman dan mekanisme pelaporan yang efektif. D...

HMI ANTARA KEKUASAAN INTELEKTUAL ATAU DEGRADASI INTEGRITAS

HMI ANTARA KEKUASAAN INTELEKTUAL ATAU DEGRADASI INTEGRITAS Oleh: Rizky Nanda Pratama Sebelum kita melangkah lebih jauh dalam pembahasan ini, ada baiknya kita menilik kembali sejarah Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Apa sebenarnya HMI? Mengapa organisasi ini didirikan, dan apa alasan keberadaannya masih dipertahankan hingga kini? Memahami sejarah dan tujuan HMI sangat penting agar setiap kader dapat menyerap pesan yang terkandung di dalamnya. Tanpa pemahaman yang utuh, ada risiko bahwa kader tidak akan terlibat aktif dalam perjuangan untuk mewujudkan misi HMI. Dampaknya bisa beragam: misi yang berbunyi “terbinanya insan akademik, pencipta, dan pengabdi yang bernafaskan Islam serta bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhai Allah Subhanahu wa Ta’ala” dapat dianggap sebagai sekadar susunan kata tanpa makna, bahkan dapat dianggap sepele sehingga tidak layak untuk diperjuangkan. Oleh karena itu, memahami HMI secara menyeluruh, termasuk motivasi di balik pendirian...
  Curhatan Mahasiswa Tentang Kuliah Daring Selama Pandemi Oleh : Desi Rambe      Banyak sekali suka duka yang dialami mahasiswa pada saat ini dalam kegiatan kuliah daring selama pandemi. Kuliah daring tentunya berdampak secara langsung civitas akademika kampus, baik itu tenaga pendidik, tenaga kepegawaian, hingga mahasiswa. Mahasiswa merasakan campur aduk antara senang dan sedih dengan keputusan kuliah daring sampai saat ini. Mahasiswa mengaku sedih karena banyaknya kendala dan perkuliahan yang tidak semaksimal kuliah tatap muka, mulai dari kendala jaringan dan lain sebagainya. Dan senangnya kuliah daring karena tidak dipaksakan masuk ke kampus saat kondisi belum membaik sepenuhnya.      Mahasiswa stambuk 2020 yang tidak pernah sama sekali merasakan kegiatan perkuliahan secara tatap muka langsung dengan dosen masih berharap agar bisa dilakukan kegiatan perkuliahan ini secara offline . Banyak haluan yang timbul di benak mahasiswa sewaktu menjadi mahasis...