Perempuan yang Memimpin
Oleh : Dhea Afriesa Adisty
“Perempuan memimpin dengan perpaduan hati,
perasaan dan logika”
“Ketika perempuan memimpin ia akan mengeluarkan
pesona dan karismanya sebagai ciri khas”
“Jika seorang perempuan tidak memimpin seseorang
atau bahkan banyak orang, maka dia adalah pemimpin bagi dirinya sendiri”
Semakin berkembangnya zaman semakin banyak pula terlihat diskriminasi
terhadap kaum perempuan. Perempuan masih saja dianggap lemah dan terbatas. Tak
jarang perempuan mendapat perlakuan tidak sepantasnya. Oleh sebab itu sudah
saatnya perempuan utuk maju memiliki peran dan memimpin.
Tercatat pada sejarah bahwa Ratu Bilqis adalah adalah seorang perempuan
yang memimpin pada masa Nabi sulaiman. Kualitas kemanusiaan Ratu Bilqis diceritakan
dalam Al-qur’an sebagai kepemimpinan perempuan. Dikenal sebagai pemimpin yang
cantik, pintar, dan berpikiran maju. Seorang pemimpin yang elok rupanya nan
piawai dalam memimpin.
Di negeri ini perempuanpun pernah memimpin. Presiden pertama perempuan di
negeri ini kita kenal seorang yang bernama Megawati Seokarno Putri. Menjadi
seorang pemimpin untuk menggantikan kepemimpinan Gus Dur, Ibu Mega dikenal
sebagai seorang pemimpin negara dan pemimpin partai yang sangat dihormati.
Perempuan sering kali dianggap tak berdaya ketika memimpin. Perempuan
sering sekali dianggap sebelah mata ketika memberikan tugas kepada seorang
lelaki. Terkadang mereka selalu diremehkan ketika sedang mengemban tugasnya dan
banyak yang menganggap bahwa perempuan tidak seharusnya memimpin.
Sebagai seorang pemimpin perempuan memiliki karisma atau daya tariknya sendiri. Perempuan memiliki ciri
kepemimpinan kemampuan membujuk, semangat kerja tim, berani mengkritik, dan
berani mengambil risiko. Perempuan adalah makhluk serba bisa yang biasa dan
mampu mengerjakan banyak hal yang dilakukan dengan konsentrasi disaat yang
bersamaan. Mampu mengontrol emosi adalah daya tarik tersendiri pada perempuan,
karena perempuan cenderung mampu mengontrol emosinya. Cenderung memiliki sifat
sabar, memiliki empati, serta bakat
menjalin hubungan relasi, dan melakukan negosiasi tak lepas dari daya tarik
perempuan.
Perempuan memimpin dengan menggunakan hati. Hati digunakan saat perempuan
akan berbicara. Pembicaraan yang ada dari hati akan bersifat santun dan lemah
lembut. Dengan kesantunan pembicaraan perempuan diharapkan dapat untuk membuat
nyaman orang yang berada disekitarnya. Kelemah lembutan pembicaraannya
diharapkan dapat meluluhkan orang yang mendengarnya.
Perasaan digunakan oleh perempuan untuk bersikap. Seorang pemimpin tidak
akan dengan mudah untuk mengambil sikap. Oleh karena itu perasaan dibutuhkan
agar dalam bersikap sebagai pemimpin tidak sampai menyinggung perasaan orang
lain. Dalam hal ini perempuan adalah makhluk yang paling memahami perasaan.
Logika sangat dibutuhkan dalam memimpin. Baik laki-laki ataupun perempuan
yang memimpin logika sangat berarti untuk mengambil keputusan. Dengan logika
diharapkan keputusan yang diambil adalah keputusan yang terbaik dan rasional.
Walaupun tidak semua perempuan ahli dalam penggunaan logika, tetapi ketika
memimpin perempuan akan sangat tekun mengolah logikanya. Perempuan akan saling
menghubungkan antara hati, perasaan, dan
logikanya dalam memimpin untuk mencapai tujuan. Ketika ketiga hal tersebut
sudah terhubung maka seorang perempuan mampu dan dapat memahami, memilah, dan
berpendapat.
Ketika perempuan tidak pernah memimpin orang lain, belum tentu bahwa dia
bukanlah seorang pemimpin. Perempuan tetaplah menjadi pemimpin untuk dirinya
sendiri. Yang mana hal ini akan dikembangkan oleh perempuan untuk memimpin
orang lain diwaktu yang akan tiba.
HIDUP MAHASISWA!
HIDUP RAKYAT INDONESIA!
HIDUP PEREMPUAN INDONESIA
Bagys bangetttt
BalasHapusaww suka bangett
BalasHapus