IT dalam Pragmatisme Mahasiswa
Oleh : Aldy Rambe
Ilmu Teknolgi (IT) merupakan salah satu penemuan hebat manusia yang dapat digunakan untuk memudahkan aktivitas dari manusia itu sendiri. Masa ke masa teknologi terus mengalami perubahan dan kemajuan hingga saat ini. Kehadiran IT memang memudahkan penggunanya dalam mencari informasi-informasi yang dibutuhkan dengan cepat dan dalam waktu yang singkat pula. Tak heran jika IT terintegrasi kedalam semua dimensi termasuk dimensi pendidikan (kampus).
Dunia pendidikan saat ini seolah diambil alih oleh IT, dimana setiap kegiatannya selalu dikaitkan dengan IT. Besarnya ketergantungan pendidikan terhadap IT menjadikan IT menjadi sarana penting yang harus turut disertakan di hampir setiap kegiatan mahasiswa di kampus.
Mahasiwa adalah sebutan bagi orang yang sedang menempah dirinya menjadi barang berharga di tempat yang disebut kampus. Mahasiswa di dalam proses perjalanannya selalu dihantui oleh sifat pragmatis. Penyebabnya ada banyak namun kali ini saya hanya mengupas sedikit pengaruh IT dalam pragmatisme mahasiswa jaman sekarang.
Seseorang yang berpola pikir pragmatis pasti menginginkan segala sesuatu yang dikerjakan atau yang diharapkan segera tercapai. Begitulah gambaran mahasiswa saat ini, banyak yang lebih memilih jalan pintas untuk mencapai sesuatu yang diinginkannya. Kehadiran IT bisa dikatakan sebagai list baru sebagai penyebab mahasiswa pragmatis.
Pengaruh IT yang saya maksud misalnya saja ketika mahasiswa mengerjakan tugas kuliah yang diberikan oleh dosen, kebanyakan mahasisswa saat ini mencari materi-materi yang dibutuhkan pasti lewat internet karena selain lebih mudah juga menyediakan banyak pilihan daripada harus repot mencari referensi materi di perpustakaan atau tempat sejenis lainnya. Perilaku tersebut justru menjadikan mahasiswa saat ini cenderung malas dan tak mau repot. Padahal rasa repot itu justru menjadi pengalaman baru dan bumbu yang menambah cita rasa nikmatnya berkuliah saat sedang mengembangkan kecakapan diri dengan banyak berteman, diskusi, berorganisasi dan mengunjungi banyak tempat guna mengeksplore pengetahuannya.
Selain itu, IT juga menyebabkan mahasiwa menjadi malas pergi ke perpustakaan dan juga malas untuk berpikir sehingga menyebabkan pola pikir mahasiswa menjadi sangat ekslusif. Dan akhirnya tidak terbentuk cakrawala berpikir yang baik sebagaimana mahasiswa semestinya. Jika hal ini terus menerus terjadi dan mahasiswa masih belum sadar, saya khawatir ini akan menjadi sebuah budaya baru bagi mahasiswa kedepannya.
Sebagai penutup, saya ingin menyampaikan bahwa kehadiran IT ini jangan sampai membuat kita lebih jauh terperosot ke dalam jurang pragmatisme melainkan justru dapat membawa kita keluar dan menjadikan kita sebagai mahasiswa yang mandiri, sadar, dan bermanfaat terhadap sekitar.
Hidup Mahasiswa!
Yakin Usaha Sampai!
Wasslamualaikum.
Komentar
Posting Komentar