Sejatinya cinta
Jejak tinta
aku menulis surat utk mu ku harap angin sudi menyampaikan nya utk ku.
celah waktu yg telah mempertemukanku dengan mu secara misteri kini menjauh
mengakibatkan aku terpisah dari mu, begitu sulit utk ku melepasmu, kini sepi menerjang hari sunyi terus menemani mati pun tak sud! mendekati, pernah kita sedekat nadi kini jauh seperti matahari, kapal ya dulu ku kayuh bersamamu karam menghantam karang beribu kali, kopi pahit menjadi teman sejati menemani hati sunyi yg di tusuk-tusuk sepi bulan memaksa matahari tunduk tak berdaya melahirkan suasana Istimewa membantu luka. luka terdalam tak kasat mata terasa hingga pembaca mengenang kenangan bahagia tak tertinta, aku menjelma dalam kata melahirkan tasa pedih sedih terpisah oleh cinta, jika senja tiba dan aku melihat mu dengan senyum menyapanya aku akan menahan senja demi melihat senyum manis mu meski terbakar di ujung cakrawala
bagaimana kita bisa berjumpa? suatu hari kupu-kupu terbang bagaikan kelopak bunga, bagaimana cara kita berjumpa dan berujung di sina, di ujung jalan tempat kita bertukar cinta keajaiban musim semi turut senang bahagia, kita berpegangan tangan beriringan menyusuri Jalan, bunga randa tampak berayun senang terpercik kebahagian, bagaimana kita bisa melalui masa bersama sedang luka pemertatinya, kini kau hilang tak berbayang menyisakan luka meninggalkan duka bak terpanah oleh busur sang rama ku lihat bunga raflesia yg bertahan hidup meski tak ada mencintainya, tak pernah menjual luka hanya sanggup membelinya, ya rafleshia dia tetap bahagia bersama dirinya dia indah ada nya tak membenci meski di cac tak mencederai meski tersayat oleh murni nya cinta hayati
terimakasih kau telah sudi mencintai, kini. aku menjelma sejatinya cinta yg abadi
Komentar
Posting Komentar