Langsung ke konten utama

Masa Depan Indonesia Ditentukan Pemuda Hari Ini

 Masa Depan Indonesia Ditentukan Pemuda Hari Ini

Oleh : Aldi Munawar Kaloko

Pemuda adalah generasi penerus bangsa, dimana sosok pemuda diharapkan dapat melanjutkan perjuangan dari generasi sebelumnya. Suatu bangsa pastinya memiliki harapan yang besar agar pada masa yang akan datang para pemuda dapat menjadikan bangsa Indonesia ini bangsa yang lebih maju. Hal tersebut diperkuat dengan pendapat bahwa pemuda merupakan lapisan eksponental bangsa, yang berjumlah 30% dari jumlah seluruh bangsa Indonesia dan merupakan lapisan yang penuh dengan dinamisme, vitalitas heroisme (Surakhman, 1980:4).

Bangsa kita akan memasuki periode yang penuh optimisme pada satu atau dua dasawarsa ke depan. Bonus demografi yang semakin terasa dampaknya, antara lain dengan semakin banyaknya tawaran model bisnis baru. Generasi Y telah menawarkan gaya hidup yang sama sekali berbeda dengan generasi sebelumnya. Generasi z mulai merangsek naik membawa cara hidup berbeda lagi.

Jika kita selaku pemuda/i ingin tetap mempertahankan peran sosialnya sebagai pembaharu perubahan dan kontrol sosial, maka pemuda/I harus lebih peka terhadap perubahan yang dibawa generasi Y dan Z itu. Dimana kita jugalah yang nanti akan merasakan hal tersebut sehingga perlu kiranya mempersiapkan diri untuk menghadapinya.

Oleh karenanya kita para pemuda memiliki beban untuk mewujudkan harapan dan cita-cita bangsa dari generasi sebelumnya. Tetapi jika dikaji secara mendalam tidak semua pemuda memiliki cita-cita luhur untuk menjadikan bangsa ini bangsa yang lebih maju. Masih banyak pemuda di bangsa ini yang berbuat tidak sesuai dengan harapan generasi sebelumnya.

Dapat kita lihat bahwa banyak pemuda yang sekarang ini justru melakukan hal-hal yang tidak seharusnya dilakukan oleh suatu generasi harapan bangsa. Bahkan sekarang ini banyak pemuda yang justru merusak masa depan mereka sendiri. Beberapa persoalan yang memberikan bukti bahwa generasi muda saat ini bertindak melawan norma-norma yang ada, diantaranya ada sebagian pemuda yang senang mengkonsumsi minuman keras, mengkonsumsi narkoba, memperkosa, mencuri, mencopet, merampok dan tindak kriminal lainnya. bisa kita katakan bahwa ini yang membuatpemuda indonesia hancur dan kehilangan arah masa depan padahal Pemuda Indonesia memiliki tanggung jawab yang besar demi kemajuan bangsa ini, oleh karena itu pemuda Indonesia harus tangguh secara intelektual,moralis dan mampu jauh dari tindak kriminal.

Seperti apa yang telah diucap Bung Karno dalam pidatonya yang memberikan motivasi bagi para pemuda, “Berikan aku seribu orang tua niscaya kucabut semeru dari akarnya, berikan aku sepuluh pemuda yang membara cintanya kepada tanah air dan akan kuguncangkan dunia.” Belajar dari kisah masa lalu, pemuda Indonesia sesekali harus melihat ke belakang untuk belajar bagaimana semangat pemuda tahun silam dalam berjuang melawan penjajah. Jangan sesekali terlena oleh banyak kemudahan dan kenyamanan saat ini, karena sesungguhnya saat ini pun globalisasi terus tumbuh dan berkembang.

Mencontoh semangat pemuda masa lalu yang tak gentar untuk terus mencoba membawa perubahan-perubahan demi bangsa Indonesia. Untuk itu, mari kita semua saling bahu membahu dalam menghadapi tantangan zaman, tidak melupakan nilai-nilai Pancasila, di antaranya; Ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan, serta Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Hari ini bisa kita katakan bahwa kemajuan indonesia ada ditangan para pemuda dimana pemudalah yang nantinya membawa arah baiknya indonesia ini menuju indonesia emas 2045.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teropong Kader HMI: Mengurai Benang Kusut Kekerasan Seksual di Lingkungan Kampus Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Teropong Kader HMI: Mengurai Benang Kusut Kekerasan Seksual di Lingkungan Kampus Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Oleh : Ajeng Febrian Surbakti      Sebagai mahasiswa itu sendiri, kampus adalah rumah kedua kita, tempat kita menimba ilmu dan membentuk mimpi-mimpi yang lama kita bangun. Namun, bayang-bayang kekerasan seksual yang mencuat di UINSU baru-baru ini merobek rasa aman yang seharusnya kita rasakan. Sebagai kader (Himpunan Mahasiswa Islam) HMI, sepatutnya kita tidak bisa tinggal diam. Dalam tulisan ini saya, Ajeng Febrian Surbakti ingin mengulas sedikit lewat teropong kader HMI. Perlu diketahui benang kusut permasalahan ini merupakan tanggung jawab moral kita bersama, bukan hanya sebagai individu, tetapi sebagai bagian dari gerakan mahasiswa yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan.      Dari sudut pandang mahasiswa, salah satu akar masalah yang paling terasa adalah kurangnya ruang aman dan mekanisme pelaporan yang efektif. D...

HMI ANTARA KEKUASAAN INTELEKTUAL ATAU DEGRADASI INTEGRITAS

HMI ANTARA KEKUASAAN INTELEKTUAL ATAU DEGRADASI INTEGRITAS Oleh: Rizky Nanda Pratama Sebelum kita melangkah lebih jauh dalam pembahasan ini, ada baiknya kita menilik kembali sejarah Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Apa sebenarnya HMI? Mengapa organisasi ini didirikan, dan apa alasan keberadaannya masih dipertahankan hingga kini? Memahami sejarah dan tujuan HMI sangat penting agar setiap kader dapat menyerap pesan yang terkandung di dalamnya. Tanpa pemahaman yang utuh, ada risiko bahwa kader tidak akan terlibat aktif dalam perjuangan untuk mewujudkan misi HMI. Dampaknya bisa beragam: misi yang berbunyi “terbinanya insan akademik, pencipta, dan pengabdi yang bernafaskan Islam serta bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhai Allah Subhanahu wa Ta’ala” dapat dianggap sebagai sekadar susunan kata tanpa makna, bahkan dapat dianggap sepele sehingga tidak layak untuk diperjuangkan. Oleh karena itu, memahami HMI secara menyeluruh, termasuk motivasi di balik pendirian...
  Curhatan Mahasiswa Tentang Kuliah Daring Selama Pandemi Oleh : Desi Rambe      Banyak sekali suka duka yang dialami mahasiswa pada saat ini dalam kegiatan kuliah daring selama pandemi. Kuliah daring tentunya berdampak secara langsung civitas akademika kampus, baik itu tenaga pendidik, tenaga kepegawaian, hingga mahasiswa. Mahasiswa merasakan campur aduk antara senang dan sedih dengan keputusan kuliah daring sampai saat ini. Mahasiswa mengaku sedih karena banyaknya kendala dan perkuliahan yang tidak semaksimal kuliah tatap muka, mulai dari kendala jaringan dan lain sebagainya. Dan senangnya kuliah daring karena tidak dipaksakan masuk ke kampus saat kondisi belum membaik sepenuhnya.      Mahasiswa stambuk 2020 yang tidak pernah sama sekali merasakan kegiatan perkuliahan secara tatap muka langsung dengan dosen masih berharap agar bisa dilakukan kegiatan perkuliahan ini secara offline . Banyak haluan yang timbul di benak mahasiswa sewaktu menjadi mahasis...