“Dinamika Stigma Negatif HmI”
Oleh : Abdul Rasyid Nasution
HMI
adalah organisasi yang tertua yang ada di Indonesia, sebab 2 tahun pasca
kemerdekeaan HMI dideklarasikan oleh seorang mahasiswa STII (seakarang UII) yaitu
Bung Lafran Pane di Jogjakarta pada tanggal 05 Februari 1947. HMI adalah
organisasi independen yang tidak terikat dengan ormas/instasi manapun, yang
mana ini membuktikan bahwa HMI berisi orang-orang yang memiliki kedewasaan karakter
dan kedewasaan berfikir dengan asas islam, kemudian dengan NDP (Nilai-nilai
Dasar Perjuangan).
Banyak
yang menuduhkan bahwa HMI adalah NU, HMI adalah Muhammadiyah dll. Padahal HMI
adalah oraganisasi yang mempunyai nilai esensial tentang pandangan islam,
seperti yang ditulis salah seorang tokoh yaitu Nurcholis Majid (Cak Nur) dan
tokoh-tokoh lainnya.
Proses
kaderisasi menjadi acuan kepada semua kader yang mengikuti jenjang training di
HMI, mulai dari LK1 (Basic Training), LK2 , LK3, bahkan jenjang training
lainnya. Proses training di HMI tidak hanya sekedar mendaftar tetapi ada
tahapan seleksi yang dilakukan untuk bisa diterima dan berproses di HMI.
HMI
telah banyak melewati “Pertempuran” dari sejak berdirinya hingga sekarang, dari
mulai fase 1 hingga fase 11, dari jaman soekarno hingga jokowi, sehingga banyak
kemenangan yang di raih oleh HMI.
Sejak
fase konsolidasi hingga fase saat ini HmI tidak terlepas dari stigma buruk di
masyarakat Indonesia khususnya dikalangan mahasiswa internal, segala bentuk
pergerakan kader HmI selalu dicurigai membawa maksud dan tujuan tertentu yang
diusung oleh HmI.
Padahal
secara gamblang dan jelas sudah dijelaskan pada mission HmI terkait apa saja
yang menjadi tujuan HmI, khususnya pada pasal 4 ART HmI yang bertujuan
membentuk karakter kader yang mampu menjadi insan akadermis, pencipta, yang
mampu mengabdi, insan yang bertanggung jawab guna terwujudnya masyarakat adil
makmur yang di ridhoi allajh swt.
Apabila
anda menilai HmI sesat ataupun hanya mementingkan hal yang bersifat pribadi,
maka saya tanyakan apakah anda sudah membaca tentang sejarah terbentuknya HmI
dan sejarah kemerdekaan Indonesia, dan satu lagi Pemberontakan PKI di madiun
HmI disposisi seperti apa.
Dalam
penelitian yang dikembangkan ilmuwan inggris mengatakn dalam buku “Terapi Berfikir
Positif” Manusia memiliki 60% pemikiran negatif. Jika ditambahkan dengan kata
anak HmI begitu sama Hal nya penilaian HmI 100% negative jika ditambahkan
dengan 40% katanya. Karena akal tergantung respons dari sebuah pemikiran kita.
Maka
marilah kita sama-sama menambah literasi sejarah dan ilmu pengetahuan, agar kita
dapat sama-sama berdiskusi yang salah dibenarkan yang benar dipertahankan. Bukan
saling menjelekkan dan menjatuhkan.
“jika
katanya rumah itu angker dan menyeramkan, tapi kata orang. Tak luput kalian
tidak langsung menyaksikan apakah rumah itu angker atau tidak”.
Iman, Ilmu, Amal
YAKUSA..
Komentar
Posting Komentar