TULISAN MANIS, DARI MANUSIA APATIS. Kalau tuan dan puan berjalan sekitar 300m dari pengkalan danau, sambil menikmati malam dengan hiruk pikuk pedesan serta lampu mini yang ikut menelusuri jalan. Tuan dan puan akan melihat rumah kecil dengan atap minimalis yang terbuka di ujung sana. Rumah yang sengaja disediakan penduduk desa untuk mereka-mereka yang ingin menikmati malam dengan bintang sebagai pelengkap pikiran dalam merenungi hidup. Dari atas sana, tuan dan puan bisa melihat bintang-bintang berdempetan dengan sedikit dingin yang menusuk bagian terluar dari kulit manusia. Saat berada disana juga, aku mencoba untuk mendapati tempat ternyaman dalam merenung. Kata orang, tempat indah dapat memunculkan ribuan ide cemerlang yang bahkan tak pernah terpikirkan sebelumnya. Lagi dan lagi, selain membuang waktu ...