Langsung ke konten utama

PEREMPUAN JUGA MANUSIA

 

PEREMPUAN JUGA MANUSIA

Oleh : Vivi Chairani


Di bumi manusia hanya seperti semut-semut kecil yang terlihat dan kadang diabaikan bahkan sering dimushnakan. Manusia diciptakan dari tanah dan akan kembali ke tanah, manusia diciptakan berbeda beda namun tetaplah sama dan setara. Perempuan dan laki laki adalah manusia yang setara kedudukannya dihadapan sang pencipta, meskipun terdapat perbedaan. “Barang siapa yang mengerjakan amal shaleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, sesungguhnya akan kami berkan kepadanya kehidupan yang baik. “(QS. An-nahl(16) : 97).”

Agama diturunkan oleh Allah SWT melalui NabiNya untuk membinbimng umat munuju keselamatan dunia dan akhirat. Namun, islam merangkum seluruh aspek kehidupan ibadah, politik, social, kebudayaan dan lain-lain.

Oleh sebab itu, perhatian utama ajaran islam merupakan konsep keadilan dan kesetaraan dalam kehidupan agar terjaminnya keamanan dan keharmonisan hubungan antara sesame manusia, selain pula guna mencegah timbulnya kezaliman dan penindasan yang membawa kehancuran dan kerusakan.

Seluruh makhluk yang berada di bumi dapan merasakan dan menerima keadilan Islam. Maka dari itu jadilah Islam sebagai agama yang mampu menyesuaikan diri dengan kondisi zaman dan tempat hingga mampu diterima banyak kalangan dimanapun berada. Sama hal nya dengan perempuan yang juga merupakan makhluk ciptaan Allah SWT dengan segala keistimewaannya. 

Sungguh, setiap kejadian allah ada hikmah dan tujuannya tersendiri yang mampu bahkan tidak mampu dijangkau dengan ilmu juga akal manusia. Islam senantiasa menghormati dan mengangkat martabat perempuan ke tempat yang sepatutnya.

Setiap umat wajib menjaga kehormatan dan kemuliaan yang dianugerahkan Allah. Kedudukan wanita dalam Islam begitu tinggi nilainya berbanding pandangan kalangan non Islam hingga mereka sejajar dengan laki laki walau ada perbedaan seperti yang ditetapkan oleh islam. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teropong Kader HMI: Mengurai Benang Kusut Kekerasan Seksual di Lingkungan Kampus Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Teropong Kader HMI: Mengurai Benang Kusut Kekerasan Seksual di Lingkungan Kampus Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Oleh : Ajeng Febrian Surbakti      Sebagai mahasiswa itu sendiri, kampus adalah rumah kedua kita, tempat kita menimba ilmu dan membentuk mimpi-mimpi yang lama kita bangun. Namun, bayang-bayang kekerasan seksual yang mencuat di UINSU baru-baru ini merobek rasa aman yang seharusnya kita rasakan. Sebagai kader (Himpunan Mahasiswa Islam) HMI, sepatutnya kita tidak bisa tinggal diam. Dalam tulisan ini saya, Ajeng Febrian Surbakti ingin mengulas sedikit lewat teropong kader HMI. Perlu diketahui benang kusut permasalahan ini merupakan tanggung jawab moral kita bersama, bukan hanya sebagai individu, tetapi sebagai bagian dari gerakan mahasiswa yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan.      Dari sudut pandang mahasiswa, salah satu akar masalah yang paling terasa adalah kurangnya ruang aman dan mekanisme pelaporan yang efektif. D...

HMI ANTARA KEKUASAAN INTELEKTUAL ATAU DEGRADASI INTEGRITAS

HMI ANTARA KEKUASAAN INTELEKTUAL ATAU DEGRADASI INTEGRITAS Oleh: Rizky Nanda Pratama Sebelum kita melangkah lebih jauh dalam pembahasan ini, ada baiknya kita menilik kembali sejarah Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Apa sebenarnya HMI? Mengapa organisasi ini didirikan, dan apa alasan keberadaannya masih dipertahankan hingga kini? Memahami sejarah dan tujuan HMI sangat penting agar setiap kader dapat menyerap pesan yang terkandung di dalamnya. Tanpa pemahaman yang utuh, ada risiko bahwa kader tidak akan terlibat aktif dalam perjuangan untuk mewujudkan misi HMI. Dampaknya bisa beragam: misi yang berbunyi “terbinanya insan akademik, pencipta, dan pengabdi yang bernafaskan Islam serta bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhai Allah Subhanahu wa Ta’ala” dapat dianggap sebagai sekadar susunan kata tanpa makna, bahkan dapat dianggap sepele sehingga tidak layak untuk diperjuangkan. Oleh karena itu, memahami HMI secara menyeluruh, termasuk motivasi di balik pendirian...
  Curhatan Mahasiswa Tentang Kuliah Daring Selama Pandemi Oleh : Desi Rambe      Banyak sekali suka duka yang dialami mahasiswa pada saat ini dalam kegiatan kuliah daring selama pandemi. Kuliah daring tentunya berdampak secara langsung civitas akademika kampus, baik itu tenaga pendidik, tenaga kepegawaian, hingga mahasiswa. Mahasiswa merasakan campur aduk antara senang dan sedih dengan keputusan kuliah daring sampai saat ini. Mahasiswa mengaku sedih karena banyaknya kendala dan perkuliahan yang tidak semaksimal kuliah tatap muka, mulai dari kendala jaringan dan lain sebagainya. Dan senangnya kuliah daring karena tidak dipaksakan masuk ke kampus saat kondisi belum membaik sepenuhnya.      Mahasiswa stambuk 2020 yang tidak pernah sama sekali merasakan kegiatan perkuliahan secara tatap muka langsung dengan dosen masih berharap agar bisa dilakukan kegiatan perkuliahan ini secara offline . Banyak haluan yang timbul di benak mahasiswa sewaktu menjadi mahasis...